
Lucu sekali penguasa negara ini memilih serang dan menyiksa rakyatnya sendiri lalu menuhankan WHO dan globalis. lebih terhina lagi orang-orang kecipratan aura-aura politik kepentingan globalis yang hanya ikutan skema covid yang di dramatis oleh penguasa. Sebenarnya kalian itu sadar apa pura-pura lupa? Jelas-jelas kondisi makin khaos karena pemimpin kita selalu merubah kebijakan sesuai intruksi WHO dan masyarakat kehilangan kepercayaan pada pemerintah yang akhirnya serang-serangan dengan RS.
Di tengah kondisi pandemi banyak sekali yang sok-sok-an jadi pelopor atau jadi role model dalam konteks peduli kemanusiaan, saya hargai dan bangga karena kalian sudah berjuang secara praktis saya sangat salut itu. Tapi jika itu hanya untuk eksistensi yang hanya ingin tampil dimedia supaya di akui orang bahwa kalianlah pejuang kemanusiaan, itu munafik dan pecundang namanya yang hanya butuh untuk di puji. orang baik berlabel munafik.
Kalian benar-benar alat yang dikuasai dan mudah digunakan oleh penguasa agar terwujudnya rencana mereka, kalian hanya tunduk pada ketua kalian dan apapun yang dikatakan ketua tidak lagi bisa di koreksi dan dibantah karena sudah sefrekuensi dengan penguasa. Kalian diatur oleh sistem dan pura-pura bodok, mati rasa, lupa diri. Disuruh stay at home ikutan stay, disuruh lockdown ikutan lockdown, Disuruh donasi ikutan berdonasi, disuruh pakai masker ikutan pakai masker, di suruh aksi peduli manusia ikutan aksi. Mental illness-nya maksimal. Penindasan dirangkul semua oleh kalian.
Kalian yang sok patriot, idealis, pancasilais, peduli kemanusiaan, sukarnois, dan motivasi-motivasi pembodohan lainnya. Tolong jangan gunakan pancasila sebagai tameng dan alat kekuasaan, naikkan citra diri, demi elektabilitas, pencitraan, mencari panggung, ajang pamer-pamer dan lain sebagainya. Sadar-lah para munafik dan pengecut yang hanya memanfaatkan kesempatan demi kepentingan pribadi dengan cara tampil di depan orang-orang lemah dan bodok.
Peduli kemanusiaan tapi belum paham hakikat manusia, kemanusiaan bukan hanya yang baik-baik saja yang diperjuangkan tapi yang buruk sekalipun juga termasuk dan harus diperjuangkan karena kemanusiaan mempelajari sifat-sifat manusia. Peduli kemanusiaan tidak hanya berupa benda fisik atau yang terlihat, dengan cara memberi pemahaman agar orang itu tercerahkan saja sudah termasuk peduli manusia.
Hari ini teriak manusia karena mereka dalam kesulitan tapi setelah itu tidak ada lagi sifat peduli sesama atau peduli manusia lainnya, berarti sifat pedulimu hanyalah sifat musiman yang tidak permanen. Tidak berbeda dengan orang yang memanfaatkan kesulitan orang lain demi elektabilitas atau menaikkan citra diri (pencitraan).
Kalian pasti tersinggung ketika realitas kalian terganggu saat saya buat tulisan ini atau bahkan saat kalian baca, dalam hati marah-marah "ah terlalu banyak berteori dan omong besar tapi pelaksanaan nol". Kalau saya di tuntut untuk lakukan aksi nyata harus bantu gerakan peduli kemanusiaan, saya akan lakukan tapi saya harus benar-benar sadar sebelum lakukan itu supaya jangan ada unsur membodohi orang yang alami kesulitan supaya mereka seakan-akan tersentuh dengan bantuan dalam bentuk fisik, ini namanya merawat orang lemah/orang kecil agar tetap bodok dengan cara memanjakan mereka/mengelus dada dengan memberi makanan. Mereka akan senang tapi mereka akan tetap tunduk dan bodok.
Justru inilah yang direncanakan skema covid sengaja disibukkan supaya masyarakat saling bantu habis-habisan lalu perlahan-lahan usaha akan sia-sia karena berupa makanan yang habis sehari walaupun itu membantu. Tapi kesulitan akan terus berkelanjutan karena tidak setiap hari bantuan akan selalu datang sili-berganti. Ini bukan jaman yesus mengubah batu menjadi roti dan memberikannya pada ribuan orang dan masalah selesai, sebelum ada keputusan politik dari globalis/atasan maka covid tidak akan pernah selesai Karena setiap negara menunggu keputusan atasannya.
Kalian benci dan muak TKA masuk indonesia, undang-undang minerba di sahkan dalam sikon covid, bpjs naik, dll, tapi kalian terlena dan ikut arus skema covid yang di jalankan globalis dan pemimpin dalam aksi-aksi bodok itu. Dengan cara inilah kalian di nina bobokan oleh sistem supaya kalian lupa dengan hal-hal busuk didalamnya. Cobalah buka mata kalian besar-besar lihat dan pahami lingkungannya dan apa sebenarnya yang direncanakan oleh sistem dan berusahalah untuk memberi paham pada masyarakat tapi bukan berarti menyuruh mereka untuk bersikap arogan, tapi ajak mereka untuk cerahkan yang lain supaya tidak ikut arus oleh narasi yang dibuat dalam media oleh globalis dan pemimpin kita yang sambil bermain-main dalam merancang sistem.
Kalian sebenarnya Sudah tau dan paham bahwa skema covid ada unsur permainan ekopol-nya (ekonomi dan politik) untuk tatanan dunia baru atau tatanan hidup baru, kalian seakan tidak peduli itu dan ketika ada yang membicarakan dan memberi pemahaman bahwa covid adalah konspirasi malah kalian nolak argumen itu. Kalian benar-benar kacung yang terlena lalu lupa diri dan dimanfaatkan oleh penguasa demi kepentingan politik besar mereka. agar mengikuti arus oleh penguasa karena kalian tidak berani buka diri dan terlena dalam aksi-aksi skema covid. Bahkan yang tidak sependapat dengan program kalian saja kalian benci dan nolak untuk memahami apalagi mendengarkan penyampaian orang yang mau jujur membongkar fakta yang ada.
Teriak pejuang rakyat tapi sefrekuensi dengan skema bodong yang direncanakan oleh globalis dan penguasa, itu karena kalian tunduk pada orang besar yang punya jabatan tinggi dan kalian bangga dan pengen menjadi seperti dia yang memiliki jabatan tinggi dan sukses. Justru orang yang punya jabatan tinggi inilah yang ikuti arus globalis demi mempertahankan jabatannya agar tidak terancam dan memilih sepemikiran dengan kawanan domba dalam pemerintahan. Karena jika dia berbeda pendapat dengan pimpinan-pimpinan tertinggi dalam negara maka dia akan sama nasib dengan orang-orang jujur dan idealis yang siap lengser dari jabatan.
Woi sinting, pengecut, mental illness, kalian pernah katakan bahwa negara ini tidak kekurangan orang pintar tapi kekurangan orang jujur, tapi saat ada orang yang jujur katakan fakta bahwa covid ini konspirasi dan permainan globalis, main data, propaganda media, tapi kenapa kalian sefrekuensi dengan penguasa yang tidak jujur dan pintar propaganda media melalui buzzer? Woiiii kacung pengecut manusia laknat, tolong sering-sering update informasi yang beredar yang di informasikan oleh orang-orang yang membongkar kebusukan atau kontra dengan skema covid dan mau berkata jujur.
Demokrasi kita sekarang demokrasi yang hilang moral dan mengalami degradasi atau kemunduran, apa-apa tangkap dan penjara. Karena sistem bangke inilah yang membuat orang makin takut bersuara dan bungkam yang akhirnya menjadi bangsa yang penakut lalu setelah bangsa penakut dan demi kepentingan penguasa mereka membuat program bangsat dengan embel revolusi mental.
Sifat penakut ini akan mengakar dalam karakter dan pola pikir masyarakat sehingga suatu ketika keadaan lingkungan mereka benar-benar mencuak dan bengis akhirnya unek-unek yang selama ini dipendam mereka keluarkan dan bersifat arogan dalam berekspresi dengan kritik-kritik tajam. Lalu mereka dianggap anarkis, makar, dll lalu di tangkap dengan kedok langgar UU ITE karet yang memiliki tafsiran bebas atau multitafsir.
Kondisinya sudah makin kacau sekarang, sudah banyak masyarakat menolak rapid test karena banyak skema covid yang amburadul dengan mematok harga tinggi untuk rapid test dan ngajakin masyarakat berbisnis.
Dalam keadaan krisis ekonomi tapi kalian memeras masyarakat tanpa mempedulikan nasib mereka seakan kalian menarik modal. Mematok harga tinggi rapid test adalah wujud curang pada masyarakat karena negara, korporasi, RS, tidak memiliki dana karena itulah negara tidak mau menambah Utang ke WHO.
Sekarang Bahkan saling rebutan mayat antara masyarakat dan RS dan memanipulasi data untuk dijadikan covid, apakah kalian gugus tugas kekurangan data atau apa? Dengan mengejar dan memaksa masyarakat lakukan rapid test, saya tau kedok yang kalian lakukan ini adalah bentuk perlawanan represif agar terlihat tegas karena banyak masyarakat atau warga yang mem-block gang atau wilayahnya, dan kalian sengaja memaksa lakukan rapid test supaya gang dan jalan yang di block warga dibuka kembali, dan jika mereka melawan maka gugus tugas dan penguasa menggunakan petugas keamanan (hansip, polisi, tni) dengan represif dan jika masyarakat tetap menolak maka akan di tuntut dengan jalur hukum.
Penguasa sudah menguasai Media, menyewa buzzer, keamanan negara dan keamanan masyarakat, menguasai TV, artis, stakeholders, influenser, dll untuk melakukan kemauan penguasa. Tolong sadar dan mari lawan covid dengan cara melawannya melalui media dan informasi pembodohan lainnya, melawan covid bukan dengan cara berdamai dengannya dan takut dengan narasi bodong yang disebarkan. Kita Tetap ikuti protokol kesehatan tapi menolak tunduk dengan skema pembodohan.
Saya doakan semoga negara ini makin banyak orang jujur yang berani menyuarakan kebenaran. Amin


Komentar
Posting Komentar
Jadilah komentator yang baik agar kita saling membangun untuk berbagi pengetahuan.