Sebelumnya maaf bila tulisan ini sedikit membongkar hakikat dari realitas. Term "BANGSA" yg sy gunakan diatas sifatnya universal, jadi bukan tujuan suatu bangsa saja. Suatu bangsa yang kacau atau bangsa yg khaos akan menguntungkan bangsa yang lain.
Bangsa ini adalah bangsa penurut karena tidak mengkin menjadi kacang lupa kulit. Bangsa ini subur dan mekar bukan karena jati dirinya sebagai MACAN ASIA jika di nilai dari kandungan alamnya. Bangsa ini memiliki ideologi tapi hanya pajangan seperti barang antik. Jika ideologi ini dibahas oleh oligarki berarti lagi ada masalah sehingga dijadikan topik utama yg harus di bahas. Bangsa ini akan kacau selamanya jika hasil pemilu adalah hasil politik identitas dan pragmatis. Bangsa ini terkenal dgn rakyat yang bergotong royong, tapi pemimpin-nya banyak yg serakah.
Ada sekelompok orang dalam sebuah instansi yang bekerja untuk melayani masyarakat, dalam hati mereka dan dalam diri mereka sudah tertanam harus tunduk pada atasan atau tunduk pada regulasi/aturan. Apapun yang atasan katakan para bawahan harus mengikuti dan harus taat pada aturan/regulasi, dan seorang atasan juga akan tunduk terhadap regulasi/aturan yg dibuat oleh pakar pembuat regulasi/aturan (aktor). Para pembuat Undang2 ini adalah dalang dari sebuah sistem yg diciptakan yg bertujuan menguntungkan pribadi dan kelompoknya dan teman2nya yg lain.
Kembali pada konteks instansi. Dalam sebuah instansi yg menjalankan tugas dan tanggung jawab melayani masyarakat. Seorang atasan memiliki rencana yg menyimpang dri regulasi/aturan yg ada, dan dia melakukan suatu tindakan yg menguntungkan dirinya dan beberapa temannya dlm sebuah intansi. Tpi sifatnya rahasia gak ada org lain yg tau, lalu pada suatu saat bawahan yg lain (contoh si A dan B) mengetahui tindakan busuk yg dilakukan atasan dan bbrp teman dari atasan. Si A dan B mendiami hal tersebut, waktu terus berjalan dan tindakan busuk yg dilakukan atasan dan bbrpa temannya. Ternyata merugikan si A dan B, si A dan B sdh lama pendam krn kebusukan dlm sebuah instansi dan pengen keluarkan unek2. Jika unek2 dan keresahan hati di ungkapkan oleh si A dan B, tentu tidak bisa krn mereka (si A dan B) takut dikenanakan sanksi berupa jabatan di copot, karir-nya akan terganggu, dan di pecat.
Dan bila mereka (si A dan B) memaksakn diri utk ungkapkan, pasti tetap akan takut karena ada undang2 yg berlaku. Karena undang2 ini sudah di ramu sedemikian rupa dalam sebuah sistem supaya melindungi mereka yg memiliki kepentingan.
Si A dan B sdh memiliki keterikatan jabatan dgn negara atau bangsa bahwa mereka harus tunduk pada tanah air dan tidak boleh mengkritik hakikat tujuan sebuah sistem. Walaupun begitu, tapi mereka (si A dan B) tidak suka dgn sistem seperti itu karena negara akan kacau dan hancur kalau kebusukan ini terus disembunyikan dan di rawat. Si A dan B akhirnya memaksan diri utk nurut dan taat pada sistem yg ada, dan mendiami kebusukan itu yg di lakukan oleh atasan dlm sebuah instansi.
Dari simulasi kejadian diatas yang sudah sy ramu dalam penggunaan term dan proposisi yg hemat, sy sengaja membatasi penggunaan kata supaya tidak memiliki kesan menghina suatu bidang. Karena ciri2 masyarakat kita cenderung sensitif.
Sekarang sy analisis simulasi di atas. tindakan yg dilakukan si A dan B sebenarnya tindakan paling terhina karena mendiami kebusukan instansi yg dilakukan atasan dan temannya dalam sebuah negara atau bangsa. Mereka (si A dan B) juga terancam dalam sebuah undang2 yg mengekang dan menakutkan. Mereka (si A dan B) sebenarnya pengen teriak sekuat2 nya tapi dalam hati.
Mereka itu gabungan dalam sebuah intansi yg terancam dalam sistem. Sebenarnya mereka banyak yang mau berekspresi tpi ada sistem yang mengekang dan mereka terjebak didalamnya. Mereka mencintai tanah air mereka sndri, tpi mendiami kebusukan yg ada dalam negara. Bagaimana bisa mencintai tanah air tapi merawat luka dalam hati, ITU BUKAN MENCINTAI TANAH AIR tpi penghianat dan penjilat dalam negeri.
Seperti kata Adolf Hitler "ORANG YANG HINA ADALAH ORANG YANG MEMBANTU PENJAJAH UNTUK MENJAJAH NEGERI-NYA SENDIRI". begitu juga dalam dalam sebuah sistem atau intansi dalam mendiami dan merawat kebusukan/keburukan.
Dalam sebuah sistem atau intansi jika si A dan B bersikap idealis dan selalu jujur, maka ancamannya penjara dan orang2 sekitar akan membenci mereka. Negeri ini lebih suka merawat para bedebah karena itu yang menjadi syarat dalam memuluskan kepentingan. Jika sudah masuk dalam sebuah sistem maka harus menjadi penurut dan munafik hingga penjilat agar hidup aman dan mulus dalam karir.
Saya selalu berhati2 dalam membuat tulisan dan sy sebenarnya takut membicarakan hakikat dari realitas yg terjadi, tapi hati tidak bisa dibohongi untuk menerjemahkan kondisi lingkungan dan negeri yang khaos/kacau ini (sy punya hak merdeka dalam berpikir) dan akhirnya sy lampiaskan dalam tulisan . Sy sebenarnya pengen supaya masyarakat paham dan tidak lagi memelihara kebodohan agar bisa menyelesaikan masalah dalam lingkungan. Kalau ada masalah mari kita bicarakan dan gak usah bicara di belakang karena Negeri ini akan aman jika setiap masalah selalu diselesaikan dengan musyawarah. Negeri ini membutuhkan orang2 yang sadar akan lingkungan dan membicarakan bersama utk sebuah solusi, bukan membutuhkan kacung yang teriak dan menjelekkan suatu subyek tapi saat diajak musyawarah gak mau.
👏peace👏
Komentar
Posting Komentar
Jadilah komentator yang baik agar kita saling membangun untuk berbagi pengetahuan.